Header

Duo Hip Hop Asal Yogyakarta ‘Jahanam’ Rilis Single Baru Berjudul ‘Asuog’

Share this article

Jahanam, grup hip hop asal Jogjakarta yang beranggotakan Balance Putra dan Heri Marmo Wiyoso ini kembali merilis single baru yang diberi judul Asuog, Minggu (14/7) malam. Mereka merilis single ini secara digital dan dapat dinikmati melalui gerai digital dan music video di kanal youtube Jahanam. Music video Asuog sendiri merupakan single kedua jahanam yang di kemas dalam bentuk music video.

Sebelumnya pada tahun 2023, Jahanam merilis single berjudul “Aruh-aruh” yang merupakan music video perdana Jahanam setelah 22 tahun berkarya.

Lagu Asuog menceritakan tentang keadaan sosial saat ini yang semuanya serba digital dimana semakin berkembangnya teknologi, informasi dengan mudah bisa di dapatkan melalui media sosial. Namun dampaknya, banyak sekali informasi yang di sebar tanpa adanya verifikasi dan akhirnya menjadi Hoax.

“Lagu Asuog ini sendiri sebenernya liriknya full umpatan receh, cuma bersinggungan di isu sosial.” kata Marwo, sapaan akrab Heri Marmo Wiyoso.

Bisa diartikan Asuog merupakan sebuah kata umpatan dari kegelisahan yang di rasakan oleh para personil Jahanam. Dan lewat lagu ini, Jahanam mengajak pendengar untuk merefleksikan diri dan membuka mata dengan apa yang sedang terjadi di sekitar kita saat ini.

“Pada intinya dari perjalanan kami selama berkarir dimusik, ada luapan luapan emosi yang sudah saatnya kita ekspresikan melalui lagu ini.” kata Balance.

Balance juga mengatakan bahwa sentuhan etnik di lagu Jahanam tidak lepas dari alam bawah sadar ketika dalam kehidupan sehari-hari sejak masa kecil selalu bersinggungan dengan adat istiadat atau kebudayaan disekitar. Itu sebabnya di musik musik Jahanam selalu ada nuansa nuansa gamelan, angklung atau instrumen suara lain yang bernuansa entik.

Music video Asuog di kemas berbeda dengan music video hip hop pada umumnya yang menampilkan keglamoran, music video Asuog terlihat lebih menampilkan perlambang-perlambang, salah satunya perlambang antara baik dan buruk yang direpresentasikan melalui pakaian dari penari yang berwarna hitam dan putih.

“Berekspresilah dengan jujur sehingga ketika ada pendengar mempertanyakan karya kita, kita bisa menjawabnya dengan hati.” pesan Balance Putra.


Share this article

You may also like ...